Olahraga Padel di Indonesia: Dari Gaya Hidup Elite Jadi Favorit Semua Kalangan

BERITA15 Dilihat

Padel, Olahraga Modern dengan Energi Positif

Walhisleman – Dunia olahraga tidak pernah berhenti berkembang. Di tengah populernya tenis, badminton, hingga pickleball, satu nama baru mulai menancapkan pengaruhnya di kancah global Padel. Sebagai pegiat olahraga dan pengamat tren gaya hidup sehat, saya cukup kaget ketika padel mulai menjamur di Jakarta dan Bali. Mulanya hanya kalangan ekspatriat yang memainkannya, tapi kini, orang Indonesia dari berbagai usia ikut tertarik.

Olahraga Padel bukan sekadar “tenis kecil” atau “squash sosial”. Ini adalah olahraga yang menyatukan kekuatan fisik, koordinasi, dan hiburan. Mau tahu kenapa padel bisa bikin kamu ketagihan? Yuk, kita ulas lengkap.

Apa Itu Padel? Kenapa Banyak yang Tertarik?

Asal-Usul Padel

Olahraga ini lahir di Acapulco, Meksiko, tahun 1969 dari ide Enrique Corcuera. Ia menyulap halaman rumahnya jadi lapangan dengan dinding karena keterbatasan ruang. Ternyata, permainan tersebut justru lebih seru karena memanfaatkan pantulan dinding. Beberapa tahun kemudian, Olahraga Padel menyebar ke Spanyol dan Argentina, lalu meledak di Eropa, Timur Tengah, hingga kini ke Asia Tenggara.

Karakteristik Unik Olahraga Padel

  • Lapangan Lebih Kecil (10×20 meter) dibanding tenis
  • Selalu dimainkan ganda (2 vs 2)
  • Raket solid tanpa senar
  • Bola serupa tenis tapi lebih lunak
  • Boleh memantul ke dinding dalam permainan

Banyak yang menganggap Olahraga Padel sebagai versi “fun dan sosial” dari tenis. Tetapi, jangan salah Olahraga Padel tetap bisa kompetitif dan intens!

Padel di Indonesia: Muncul Diam-Diam, Kini Jadi Sorotan

Saya masih ingat ketika Olahraga Padel pertama kali muncul di Jakarta sekitar 2021. Hanya segelintir lapangan. Namun, tiga tahun terakhir, perkembangan padel sangat pesat. Klub-klub seperti Jakarta Padel Club, BSD Padel Arena, dan Padel Bali Society rutin mengadakan pertandingan dan fun match.

Bahkan sejumlah artis, influencer fitness, dan ekspatriat mulai mengunggah aktivitas padel mereka di media sosial. Dari sinilah daya tariknya menyebar. Olahraga Padel menjadi bukan hanya olahraga, tapi juga lifestyle.

Cara Bermain Padel: Simpel tapi Seru

Permainan Olahraga Padel dimulai dengan servis dari bawah secara diagonal, lalu bola harus memantul satu kali sebelum dipukul. Sama seperti tenis, sistem skornya: 15–30–40–deuce–advantage–game. Tapi, di padel, dinding bagian belakang dan samping lapangan bisa digunakan untuk memantulkan bola, sehingga strategi jadi lebih menarik.

Durasi permainan: rata-rata 60 menit.
Kalori terbakar: 400 – 700 kalori per jam.

Skill Dasar yang Dibutuhkan:

  • Koordinasi tangan-mata
  • Refleks cepat
  • Posisi kaki yang fleksibel
  • Komunikasi antar pasangan

Karena dimainkan dalam tim, padel lebih sosial dan menyenangkan. Tak heran banyak pasangan suami-istri atau teman kantor memilih padel sebagai sarana bonding.

5 Manfaat Kesehatan Bermain Padel

1. Meningkatkan Kesehatan Jantung dan Paru-paru

Olahraga Padel tergolong olahraga aerobik yang efektif. Kamu akan banyak bergerak secara eksplosif, lalu diselingi jeda. Pola ini mirip dengan latihan interval dan sangat baik untuk kesehatan kardiovaskular.

2. Menjaga Berat Badan dan Metabolisme

Rata-rata satu jam main Olahraga Padel bisa membakar hingga 600 kalori. Ini jauh lebih tinggi daripada jalan cepat atau berenang santai.

3. Memperkuat Otot Tanpa Cedera Berlebih

Karena tidak melibatkan gerakan ekstrem seperti smash keras atau lari sprint panjang, padel aman bagi sendi dan lutut. Namun, kamu tetap akan melatih otot kaki, tangan, dan core (otot inti).

4. Melatih Fokus dan Strategi Otak

Pantulan bola dari dinding memaksa pemain berpikir cepat dan membuat keputusan taktis dalam hitungan detik. Ini bagus untuk menjaga ketajaman mental dan reaksi otak.

5. Redakan Stres dan Bantu Kesehatan Mental

Berinteraksi dengan teman di lapangan terbuka, tertawa, dan bermain sambil bercanda bisa meningkatkan endorfin dan dopamin dua hormon yang menurunkan stres dan bikin hati senang.

Siapa yang Cocok Bermain Padel?

Padel adalah olahraga lintas usia. Baik kamu remaja, dewasa muda, atau bahkan di atas 50 tahun, olahraga ini tetap aman dimainkan.

Target Ideal Pemain Padel:

UsiaKeuntungan Padel
RemajaMelatih refleks, koordinasi, dan kekuatan
DewasaMembakar kalori, melepas stres
LansiaMinim risiko cedera, menjaga mobilitas

Tips untuk Kamu yang Baru Ingin Coba Padel

Sebagai influencer yang sering main padel di BSD dan Bali, saya punya beberapa tips simpel buat kamu:

  1. Sewa raket terlebih dahulu sebelum beli.
  2. Latih teknik pukul dasar, terutama volley.
  3. Pilih sepatu padel atau tenis dengan grip tinggi.
  4. Mainlah dengan teman satu level dulu.
  5. Jangan takut pantulan dinding, justru itu serunya.

Yang paling penting: nikmati permainannya. Nggak harus jago dulu untuk bisa bersenang-senang di lapangan.

Apakah Padel Bisa Menjadi Olahraga Nasional?

Dengan pertumbuhan fasilitas dan komunitas padel, bukan tidak mungkin padel masuk dalam agenda olahraga nasional. Bahkan Federasi Olahraga Padel Dunia telah menawarkan kerjasama untuk memperkenalkan padel di ajang regional seperti SEA Games dan Asian Games.

Dukungan Dibutuhkan:

  • Regulasi dari Kemenpora dan KONI
  • Sponsor alat dan turnamen
  • Pelatih bersertifikat
  • Turnamen resmi di tingkat daerah

Saya percaya, Indonesia punya banyak atlet muda potensial yang bisa unggul di padel.

Perbandingan Padel vs Olahraga Lain

OlahragaIntensitasSosialRisiko CederaTren Global
PadelSedangSangat tinggiRendahTinggi
TenisTinggiSedangMenengahStabil
SquashTinggiRendahTinggiTurun
BadmintonTinggiSedangMenengahTinggi
Gym CardioBervariasiRendahRendahStabil

Padel Bukan Sekadar Olahraga Tapi Gaya Hidup Sehat

Olahraga Padel adalah bentuk olahraga modern yang ideal di era urban seperti sekarang. Tidak hanya menyehatkan, padel juga membangun jejaring sosial, mempererat hubungan pertemanan, hingga jadi alat terapi stres.

Kalau kamu bosan gym, capek lari, dan ingin tetap sehat sambil bersenang-senang, padel adalah jawabannya.

Saya pribadi merasa padel itu seperti meditasi bergerak. Fokus, gerak, tawa, dan koneksi sosial. Itulah kenapa saya terus merekomendasikan olahraga ini kepada followers saya.