Walhisleman – Rambut Rontok adalah salah satu elemen penting dalam menunjang penampilan. Tapi bagi banyak orang, rambut justru menjadi sumber masalah. Mulai dari rambut rontok berlebihan, kusut sulit disisir, hingga tekstur yang kering dan rapuh membuat banyak orang kehilangan kepercayaan diri. Sayangnya, banyak dari kita mencoba mengatasi masalah ini dengan cara instan mengganti sampo, mencoba serum viral, hingga menyisir rambut dengan gaya agresif tanpa memahami akar persoalannya.
Menurut pakar trichology (ilmu khusus yang mempelajari kesehatan rambut dan kulit kepala), solusi rambut sehat justru berawal dari kesadaran akan penyebab dan kebiasaan harian yang sering kita abaikan. Lalu, sebenarnya apa penyebab utama rambut rontok dan kusut? Dan bagaimana cara menanganinya secara tepat?
Berikut penjelasan lengkap dari para ahli.
Mengapa Rambut Bisa Rontok dan Kusut? Ini Penjelasan Medis dan Gaya Hidup

1. Stres dan Tekanan Mental
Menurut dr. Fitria Anindya, spesialis kulit dan rambut dari Jakarta Skin Centre, stres adalah salah satu penyebab terbesar rambut rontok, terutama pada usia produktif.
“Stres emosional mengganggu siklus pertumbuhan rambut. Rambut memasuki fase istirahat lebih cepat dan akhirnya rontok dalam jumlah banyak,” jelasnya.
Tak hanya stres karena pekerjaan, faktor psikologis seperti overthinking, trauma emosional, hingga pola tidur tidak teratur turut memperburuk kondisi ini.
2. Kesalahan Perawatan Rambut Sehari-Hari
Tanpa disadari, cara kita memperlakukan rambut sehari-hari justru bisa merusaknya:
- Terlalu sering mencatok tanpa heat protector
- Keramas setiap hari dengan sampo keras
- Menyisir rambut saat masih basah
- Mengikat rambut terlalu kencang
- Jarang memotong ujung rambut bercabang
Semua ini menyebabkan kerusakan lapisan kutikula rambut, membuat rambut kusut, kusam, dan mudah patah.
3. Kekurangan Nutrisi
Rambut Rontok membutuhkan asupan nutrisi yang cukup untuk tumbuh sehat. Kekurangan zat besi, protein, biotin, omega-3, dan vitamin A dapat membuat rambut lemah, tipis, dan rontok. Diet ketat atau gaya makan instan yang tak seimbang bisa mempercepat kerontokan dan menghambat pertumbuhan helai baru.
4. Hormon Tidak Seimbang
Kondisi seperti kehamilan, menyusui, PCOS (Polycystic Ovary Syndrome), menopause, atau gangguan tiroid sering kali menyebabkan kerontokan yang signifikan. Dalam kasus tertentu, rambut juga bisa menjadi sangat kering dan mudah kusut.
Menurut Pakar: Inilah Cara Mengatasi Rambut Rontok dan Kusut yang Terbukti Efektif
Memahami penyebab tidak cukup. Perlu langkah konkret yang berkelanjutan, bukan sekadar instan. Berikut strategi lengkap yang disarankan para pakar:

1. Pilih Produk Sesuai Jenis Kulit Kepala
Setiap orang punya jenis kulit kepala berbeda. Sering kali orang membeli produk karena promosi, bukan kebutuhan.
- Untuk kulit kepala berminyak: gunakan sampo dengan kandungan charcoal, tea tree oil, atau menthol ringan.
- Untuk kulit kepala kering dan sensitif: gunakan sampo sulfate-free yang mengandung shea butter, oat, atau aloe vera.
Hindari over-cleansing. Idealnya keramas cukup 2–3 kali seminggu agar minyak alami rambut tetap terjaga.
2. Gunakan Hair Oil dan Masker Secara Rutin
Menurut Laila Kartika, hair therapist dari Bali, kebiasaan memakai minyak rambut sebelum keramas bisa membantu memperkuat akar dan melembutkan batang rambut.
Beberapa bahan alami yang terbukti ampuh:
- Minyak kelapa: memperbaiki rambut kering dan bercabang
- Minyak zaitun: membuat rambut lebih lembap dan mudah diatur
- Lidah buaya: meredakan iritasi kulit kepala dan menyeimbangkan pH
Gunakan juga masker rambut seminggu sekali untuk memberi nutrisi tambahan dari luar.
3. Gunting Ujung Rambut Secara Teratur
Potong ujung rambut setiap 2–3 bulan sekali untuk mencegah rambut bercabang dan menjaga tampilan tetap sehat. Meskipun tidak menghentikan rontok dari akar, ini membantu mengurangi kerusakan akibat kusut dan gesekan.
4. Konsumsi Suplemen Rambut Bila Diperlukan
Beberapa pakar menyarankan tambahan suplemen rambut seperti:
- Biotin (Vitamin B7)
- Zinc dan zat besi
- Vitamin D dan E
- Kolagen laut
Namun, sebaiknya konsultasikan dulu dengan dokter jika rontok sudah parah, atau jika kamu sedang dalam kondisi medis tertentu.
5. Hindari Menyisir Rambut Basah dan Gunakan Sisir yang Tepat
Rambut dalam kondisi basah tiga kali lebih rentan patah. Gunakan handuk microfiber dan tunggu hingga rambut setengah kering sebelum menyisir dengan sisir bergigi jarang.
Kapan Harus ke Dokter?
Jika kamu mengalami tanda-tanda berikut, segera konsultasi dengan dokter spesialis kulit:

- Rontok lebih dari 150 helai per hari
- Terlihat penipisan di satu area spesifik (pelipis atau ubun-ubun)
- Kulit kepala terasa gatal, merah, atau berketombe parah
- Rambut rontok setelah melahirkan dan tak kunjung membaik
- Riwayat keluarga dengan kebotakan atau alopecia
Penanganan medis bisa meliputi terapi PRP (Platelet Rich Plasma), minoxidil topikal, suntikan steroid, atau terapi hormonal.
Mitos vs Fakta: Rambut Rontok dan Kusut
Mitos | Fakta |
---|---|
Potong rambut bisa hentikan kerontokan | Potong hanya membantu mengurangi rambut rusak, bukan menghentikan dari akar |
Keramas tiap hari bikin rambut sehat | Terlalu sering bisa menghilangkan minyak alami dan memperparah kerusakan |
Pakai banyak produk membuat rambut cepat tumbuh | Terlalu banyak produk bisa menyebabkan build-up dan iritasi kulit kepala |
Rambut rontok artinya produk tidak cocok | Bisa jadi penyebabnya dari dalam tubuh seperti hormon atau pola makan |
Rambut Sehat Itu Investasi, Bukan Keajaiban Instan
Perjalanan menuju rambut sehat bukan tentang perawatan satu malam, tapi soal perubahan gaya hidup dan kebiasaan kecil yang dilakukan konsisten. Jangan buru-buru menyalahkan produk ketika rambut mulai rontok atau kusut. Coba tengok ke dalam: apakah kamu cukup tidur, makan makanan bernutrisi, atau masih mencatok rambut setiap pagi tanpa pelindung?
Rambut sehat adalah hasil dari tubuh yang sehat dan pikiran yang seimbang. Jadi, jika kamu mencintai rambutmu, jangan hanya rawat dari luar tapi juga dari dalam.