Walhisleman – Gelaran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025 kembali menjadi panggung peluncuran mobil-mobil baru yang menyita perhatian. Tapi tahun ini, spotlight benar-benar tertuju pada Jetour T2, SUV bongsor asal Tiongkok yang untuk pertama kalinya hadir dalam versi setir kanan dan Indonesia menjadi negara debutnya.
Sebagai seorang influencer otomotif yang sudah malang melintang meliput berbagai pameran otomotif nasional dan internasional, gue bisa bilang: ini bukan peluncuran biasa. Jetour T2 setir kanan adalah tonggak penting bagi ekspansi global Jetour, dan mereka memilih GIIAS 2025 sebagai starting point. Itu bukan kebetulan.
Jetour T2: SUV Tangguh yang Siap Tantang Pasar Indonesia
Jetour bukan nama baru di pasar otomotif China, tapi memang belum terlalu familiar di telinga konsumen Indonesia. Namun, dengan hadirnya Jetour T2 versi RHD (Right-Hand Drive) di GIIAS 2025, Jetour menunjukkan niat serius masuk ke pasar ASEAN, khususnya Indonesia.
Spesifikasi Singkat Jetour T2 RHD
| Spesifikasi | Detail |
|---|---|
| Varian yang dipamerkan | T2 PHEV & ICE |
| Tipe penggerak | AWD dan RWD tersedia |
| Mesin | 2.0L Turbo + Hybrid (versi PHEV) |
| Transmisi | 7-Speed Dual Clutch / AT |
| Torsi Maksimal | 390 Nm |
| Ground Clearance | 200+ mm |
| Kapasitas Tangki | 70 Liter |
| Kapasitas Penumpang | 5 Seater |
Yang bikin heboh, mobil ini punya aura mirip Land Rover Defender, tapi dijual dengan harga yang jauh lebih bersahabat.
Desain Gahar dan Maskulin, Penuh Karakter
Jetour T2 tampil dengan desain boxy yang tangguh, penuh garis tegas, dan proporsi yang tebal. Banyak pengunjung GIIAS 2025 yang langsung terpesona karena SUV ini benar-benar mencuri perhatian, bahkan ketika dikelilingi mobil-mobil Jepang yang sudah lebih dulu dikenal di pasar.
Fascia depannya dihiasi lampu LED bulat khas, grill honeycomb besar, serta skid plate perak yang menegaskan identitas offroad-nya. Di bagian belakang, T2 menggunakan ban cadangan model konvensional yang menempel di pintu belakang sangat ‘adventurer look’.
Kesan Pertama dari Dalam Kabin
Begitu masuk ke kabinnya, kesan modern dan premium langsung terasa. Ada:
- Layar infotainment besar beresolusi tinggi
- Panel instrumen digital penuh
- Konsol tengah berdesain futuristik
- Jahitan jok yang tegas, berpadu dengan trim warna hitam-glossy dan aksen metalik
Jetour tidak main-main membangun T2 — ini bukan sekadar SUV murah, tapi benar-benar siap head-to-head dengan pemain mapan.
Fitur Unggulan Jetour T2: Bukan Cuma Tampilan
Jetour T2 hadir dengan sederet fitur kelas atas yang biasanya hanya ditemukan di SUV premium. Beberapa fitur unggulan yang ditampilkan di GIIAS 2025 antara lain:
Advanced Driver Assistance System (ADAS)
- Lane Keeping Assist
- Blind Spot Monitoring
- Adaptive Cruise Control
- Emergency Braking
Mode Berkendara Lengkap
Jetour T2 dilengkapi berbagai mode berkendara seperti Normal, Sport, Eco, Snow, dan Offroad. Fitur ini memungkinkan pengemudi menyesuaikan karakter mesin dan suspensi dengan kondisi jalan.
Sistem Hiburan Lengkap
- Apple CarPlay & Android Auto
- Wireless charger
- Speaker premium
- Ambient light di dalam kabin
Jetour T2 dan GIIAS 2025: Strategi Debut yang Cerdas
Kalau lo pikir kenapa Jetour milih GIIAS 2025 sebagai lokasi peluncuran global versi setir kanan, jawabannya sederhana: Indonesia adalah pasar SUV yang besar dan terus tumbuh.
Data penjualan SUV di Indonesia terus meningkat tiap tahun, dan konsumen lokal kini makin tertarik pada brand non-Jepang yang menawarkan value tinggi. Jetour tahu itu, dan mereka memanfaatkan GIIAS untuk menunjukkan keseriusan mereka.
Bahkan, perwakilan Jetour menyatakan bahwa unit versi produksi massal Jetour T2 RHD akan segera dikapalkan ke Indonesia, artinya ini bukan sekadar showcase, tapi benar-benar akan dijual.
Respons Pasar dan Media
Sebagai peliput otomotif, gue sempat ngobrol dengan beberapa jurnalis otomotif dan komunitas penggemar SUV saat di booth Jetour. Responnya cukup positif. Banyak yang bilang ini mobil “value for money” karena:
- Desain keren
- Fiturnya segudang
- Harga diprediksi mulai di bawah Rp700 juta
Sementara itu, akun-akun otomotif di media sosial juga ramai membahas debut Jetour T2 ini. Video first impression dan test duduk-nya langsung viral. Belum lagi publikasi besar seperti Otomotifnet, GridOto, dan Kompas Otomotif juga memberi sorotan khusus.
Potensi Penjualan di Indonesia
Jetour T2 bukan cuma tampil memukau, tapi juga punya peluang real di pasar. Kenapa?
1. SUV Menengah Lagi Booming
SUV di harga Rp500–700 jutaan saat ini lagi digandrungi. Konsumen yang ingin naik kelas dari Low SUV seperti Rush atau BR-V, tapi belum mau ke Fortuner atau Pajero, sangat terbuka pada alternatif baru.
2. RHD = Siap Masuk Jalanan Indonesia
Versi setir kanan artinya Jetour serius menjual, bukan cuma pamer. Ini yang bikin banyak pengunjung percaya diri bahwa mereka bisa beli dan pakai T2 tanpa ragu.
3. Bengkel dan Jaringan Purna Jual Mulai Dibangun
Jetour juga menyebutkan bahwa mereka sudah menjalin kerja sama dengan beberapa diler besar untuk jaringan penjualan dan servis resmi. Ini penting banget buat calon konsumen Indonesia.
Komentar Pribadi: Jetour T2 Bukan Main-main
Sebagai orang yang sering review mobil, gue cukup skeptis awalnya. Tapi setelah lihat langsung, duduk di dalam, dan ngobrol dengan tim Jetour pandangan gue berubah. Jetour T2 ini punya potensi besar di Indonesia.
Apalagi dengan tampilan yang sangat mirip Land Rover Defender versi modern, tapi harga lebih masuk akal dan fitur gak main-main. Jetour tahu cara ‘masuk kandang’ dengan strategi yang tepat.
Gue prediksi, dalam waktu 6 bulan ke depan, T2 bakal sering nongol di jalanan Jakarta, Surabaya, Medan, dan kota-kota besar lainnya.
Jetour T2, SUV Baru yang Layak Ditunggu
Jetour T2 setir kanan pertama di dunia yang tampil di GIIAS 2025 adalah bukti bahwa pasar Indonesia kini semakin seksi bagi pabrikan global. Dengan desain maskulin, fitur premium, dan harga kompetitif, SUV ini siap bersaing dan meramaikan persaingan kelas menengah atas.
Jika strategi distribusi dan layanan purna jual Jetour berjalan lancar, bukan tidak mungkin T2 jadi salah satu SUV paling laris dalam 1–2 tahun ke depan.
